Johnny Savage Photography

  • Home
  • Photography
  • Tips
  • Review
Home » Apa itu Shutter Speed » Fotografi » Photography » Skill Fotografi » Memahami ISO, Aperture dan Shutter Speed ( Segitiga Expsure )

Memahami ISO, Aperture dan Shutter Speed ( Segitiga Expsure )

Dunia fotografi semakin memasyarakat dewasa ini, tak harus memakai DSLR, dengan smartphone juga kamu dapat menghasilkan potret yang bagus. Hal ini pastinya didukung dengan semakin baiknya kualitas kamera, aplikasi serta teknologi yang ditanamkan. Bahkan tak jarang smartphone low-end yang telah dibekali dengan penataan kamera secara manual.

Kondisi ini menciptakan pemakai smartphone mesti paham dengan yang namanya Aperture, ISO dan Shutter Speed supaya bisa memaksimalkan faedah dari kamera yang dimilikinya.

Oleh sebab itu, pada tulisan kali ini saya akan membicarakan tentang definisi Aperture, ISO dan Shutter Speed dalam dunia fotografi.

Pengertian Tentang ISO, Aperture dan Shutter Speed (Segitiga Exposure)


ISO, Aperture dan Shutter Speed biasa pun disebut dengan The Exposure Triangle atau dalam bahasa kita ditafsirkan sebagai segitiga eksposur.

  • Apa Shutter Speed Itu?

Shutter speed adalahukuran kecepatan buka tutup jendela sensor atau sekitar apa sensor menerima cahaya. Kecepatan shutter diukur dalam satuan second (detik), semakin cepat shutter speed semakin cepat pula sensor menerima cahaya, dan sebaliknya.

Contoh : Shutter speed 1/25s lebih lambat 5 kali dibanding 1/125s.

Apa itu Shutter Speed


Pada DSLR, kecepatan shutter dilaksanakan secara mekanis dengan membuka tutup cermin dan jendela shutter yang ada di depan sensor, sedangkan mirrorless, kecepatan shutter dilaksanakan secara elektrik hingga dapat menghasilkan kecepatan shutter yang paling tinggi, contohnya 1/8.000s sampai 1/16.000s.

Pengaruh Cepat Lambatnya Shutter Speed terhadap Gambar yang Dihasilkan
Kecepatan shutter akan dominan pada gambar yang dihasilkan. Gambar inilah ini menggunakan shutter speed yang lambat (long exposure) selama 6 detik sehingga menciptakan gerakan air menjadi lembut.

Sementara potret berikut memakai shutter speed yang paling cepat sehingga menciptakan air dan buah membeku.

  • Apakah Aperture?

Aperture atau bukaan lensa ialah ukuran seberapa besar atau kecil terbuka-nya iris/diafragma lensa yang diukur dengan f-number (wikipedia).

Yang menarik, semakin kecil angka f-stop yang tertera, semakin besar pula bukaannya, jadi tidak boleh sampai salah persepsi ya.. !

Semakin besar bukaan lensa (f-number semakin kecil), semakin tidak sedikit pula cahaya yang masuk. Alasannya sederhana, ibarat jendela, semakin lebar jendela dimulai maka semakin berlimpah cahaya yang masuk.

Contoh : Aperture f/1.4 mempunyai bukaan lensa yang lebih besar dikomparasikan f/1.8;

Pengaruh Aperture terhadap Gambar yang Dihasilkan Besar kecilnya bukaan lensa akan dominan pada hasil gambar yang didapatkan. Semakin besar bukaan lensa (f-number semakin kecil) akan memprovokasi 2 urusan berikut :

Foto yang didapatkan akan semakin terang sebab jumlah cahaya yang masuk semakin banyak. Depth of field / ruang tajam semakin sempit sampai-sampai background potret yang didapatkan lebih bokeh / blur, dan sebaliknya.

Untuk mendapatkan potret yang lebih bokeh, seringkali digunakan guna pemotretan insan / potraiture, pakai aperture terbesar (f-number terkecil) yang dipunyai oleh lensa, misal : f/1.2.

Untuk menemukan ruang tajam yang luas, seringkali pemotretan landscape, pakai bukaan terkecil lensa (f-number terbesar), misal : f/22.

Pengaruh Aperture terhadap Shutter Speed, Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, semakin besar bukaan lensa maka intensitas cahaya yang masuk bakal semakin banyak. Hal ini tentu berdampak pada Shutter Speed. sebab jumlah cahaya yang masuk semakin banyak, maka shutter speed yang anda dapatkan bakal semakin cepat.

  • Apa Itu ISO?

Secara pengertian ISO ialah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO maka semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Bagi mendapatkan cerminan yang jelas tentang penataan ISO, jajaki bayangkan sekumpulan semut pekerja.

Sebuah ISO ialah sebuah semut pekerja, andai kamera ditata ke ISO 100, dengan kata lain kamu mempunyai 100 semut pekerja. dan Jika kamera ditata ke ISO 200, dengan kata lain kamu mempunyai 200 semut pekerja. Tugas masing-masing semut pekerja ialah memungut cahaya yang masuk melewati lensa dan bertugas menciptakan gambar.

Jika memakai 2 buah lensa yang masing-masing ditata pada aperture f/1.4, dengan penataan ISO kamera kesatu memakai ISO 200 sedangkan kamera kedua ISO 100, maka kamera siapakah yang sangat cepat menghasilkan gambar? Jelas kamera kesatu yang memakai ISO 200 kan?

Secara garis besar, Dengan penataan aperture yang tetap, mendongkrak ISO dari ISO 100 ke ISO 200 bakal mempersingkat masa-masa yang diperlukan untuk menghasilkan suatu gambar sampai 2 kali lebih cepat dari Shutter Speed 1/125 ke 1/250 detik. Menaikkan ISO, membuatmu dapat bekerja dengan situasi cahaya yang minim. Saat mendongkrak ISO ke 400, bakal memangkas waktu penciptaan gambar sampai separuhnya lagi yakni 1/500 detik. Setiap kali mempersingkat masa-masa exposure sejumlah separuh, dengan kata lain kamu mendongkrak eksposur sebesar 1 Stop. Kamu dapat mencoba definisi ini dalam permasalahan Aperture.

Cobalah atur Shutter Speed tidak jarang kali konstan pada 1/125 s (atau melewati mode Shutter Priority – S atau Tv) dan ubah-ubahlah penataan ISO dalam kelipatan 2, contoh dari 100 ke 200 ke 400 dan seterusnya, lihatlah evolusi besaran aperture kamu. Mengapa Perlu Menaikkan ISO? ISO perlu ditingkatkan pada situasi berikut. Kondisi minim cahaya:

  • Sudah memakai Aperture dengan bukaan terbesar;
  • Sudah menata Shutter Speed pada kecepatan sangat “wajar”.

tapi tidak juga dapat menghasilkan eksposur yang normal. Maka tahapan terakhir yang mesti dilakukan ialah menaikkan ISO. ISO pun harus ditingkatkan demi dalil seni, misalnya hendak mendapatkan foto mengharukan dengan noise.

Adakah Pengaruh Menaikkan Nilai ISO? Menaikkan ISO sering dilaksanakan fotografer ketika memotret dalam situasi kurang cahaya, tujuannya supaya tetap menemukan Shutter Speed yang “wajar” sehingga dapat meminimalisir hasil potret yang shake (goyang) atau blur.

Namun terdapat efek samping ketika ISO dinaikkan, kualitas gambar menjadi berkurang dan hadir noise atau bintik pada foto. Dengan terus berkembangnya teknologi, kamera-kamera high-end ketika ini telah menawarkan penambahan dalam me-render gambar dengan memakai ISO tinggi supaya hasil yang diperoleh tetap tampak baik.

Di samping itu, keterampilan rendering software guna menghilangkan noise juga semakin meningkat. Contohnya kamu dapat menggunakan Adobe Photoshop untuk meminimalisir noise.

Meski demikian, sangat-sangat dianjurkan untuk selalu memakai ISO serendah barangkali kecuali anda memang hendak mendapatkan potret noise dengan dalil kreatifitas seni.

Mendapatkan Eksposur secara Kreatif dan Benar


Exposure dalam dunia fotografi ialah banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pemungutan foto.

Untuk menemukan exposur yang benar (correct exposure), diperlukan pengaturan ISO, Aperture serta Shutter Speed yang tepat cocok kebutuhan. Kombinasi ISO, Aperture dan Shutter Speed ini biasa dinamakan sebagai segitiga exposur (The Triangle Exposure). Kombinasi ketiganya dipakai untuk menghasilkan gambar yang kreatif dengan eksposur yang benar.

Kamera dapat mengerjakan ini dengan perhitungan yang akurat secara otomatis, anda tinggal atur saja ke penataan Auto. Tapi tak lumayan hanya correct exposure, anda harus dapat membuat creative exposure atau eksposure kreatif. Di sinilah kreativitasmu berperan..

Untuk menemukan creative exposure, anda harus paham dulu apa tersebut ISO, Aperture serta Shutter Speed pada kamera, baca tulisan di atas.

Itulah kenapa fotografer landscape selalu membawa tripod kemanapun ia pergi. Demikian tulisan Memahami ISO, Aperture dan Shutter Speed. Semoga bermanfaat..!
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Julio
16.12

Artikel Menarik Lainnya:

Mendalami Apa Itu Exposure dan Mode...
Mendalami Apa Itu Exposure dan Mode...
Pemahaman Tentang White Balance dan...
Pemahaman Tentang White Balance dan...
Cara Mengkoreksi White Balance Mela...
Cara Mengkoreksi White Balance Mela...
20 Cara Komposisi Foto guna Meningk...
20 Cara Komposisi Foto guna Meningk...
14 tips fotografi jalanan untuk dig...
14 tips fotografi jalanan untuk dig...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Kategori

  • Fotografi
  • Photography
  • Review
  • Skill Fotografi

Recent Post

Arsip

  • 01/26 - 02/02 (7)
  • 10/29 - 11/05 (1)
  • 11/22 - 11/29 (2)

Trend

14 tips fotografi jalanan untuk digunakan di kota dengan kamera Anda

Fotografi jalanan tidak perlu menantang, lihat tips praktis kami untuk mengasah keterampilan fotografi jalanan Anda. Tepat di luar pintu dep...

  • Disclaimer
  • Terms
  • Cookies
  • Privacy Policy
  • Contact
Copyright 2013 Johnny Savage Photography - All Rights Reserved